Kamis, 16 Juni 2011

Syarif ke Jerman Pakai APBD


TASIK – DPRD Kota Tasikmalaya mempertanyakan anggaran yang digunakan pemerintah Kota Tasikmalaya saat melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Koblenz, Jerman
yang disebut-sebut berasal dari dana APBD Kota Tasikmalaya.
Wakil Ketua DPRD Kota Tasikmalaya,
Drs Denny Romdhoni, mengatakan dirinya selaku mitra pemerintah dalam menjalankan roda pembangunan di Kota Tasikmalaya, sama sekali tidak mengetahui maksud dan tujuan keberangkatan rombongan pejabat pemkot ke Jerman. ”Jangankan anggaran yang digunakan, tujuan dan pemberitahuan pun tidak ada,” tuturnya.

Lanjut Deni, seharusnya pemkot memperhatikan aspek manfaat dan mudharatnya dari kunker ke Jerman, karena sebelumnya pemkot pernah melakukan kunker dengan beberapa lurah dan camat dan hingga saat ini belum ada implementasi dari hasil kunker tersebut. ”Ke Bali saja sudah tidak tepat sasaran dalam tujuannya, apalagi ke Jerman dan jangan menyamakan kota ini seperti Jerman. Karena memang berbeda,” katanya.
Deni pun mengatakan, kalau memang tujuannya untuk melakukan pameran kerajinan untuk bisa mengembangkan kerajinan Tasik di luar negeri. Seharusnya pemkot mencari solusi lain untuk menarik minat investor asing datang ke Kota Tasikmalaya. Seperti dengan membuka peluang usaha para pengrajin untuk bisa di ekspor ke luar negeri. ”Kita sebagai kota industri yang ingin maju, harus memiliki posisi daya tawar yang lebih, sehingga investor datang dengan sendirinya. Karena membutuhkan barang dari kita,” ujar politisi dari PDI Perjuangan tersebut.
Karena kata Deni, hasil dari kunker, sulit untuk direalisasikan jika pemkot belum mempunyai cara pengelolaan yang baik dalam membina dan mengembangkan para pengrajin di tingkat internasional.
Deni menambahkan, keberangkatan rombongan pemkot ke Jerman, sangat tidak efektif dan cenderung menghambur-hamburkan anggaran, padahal kata Deni, saat ini di Kota Tasikmalaya masih banyak masyarakat yang memerlukan bantuan dari pemkot. ”Saya tidak percaya, tidak memakai anggaran APBD dan hasil harus dipertanggungjawabkan,” ujarnya.
Untuk itu kata Deni, ke depan dirinya sebagai wakil rakyat akan lebih selektif lagi dalam memberikan anggaran bagi pemerintah kota dan harus lebih memprioritaskan kebutuhan yang saat ini sangat dibutuhkan masyarakat.
Sementara itu, Wali Kota Tasikmalaya Drs Syarif Hidayat MSi mengatakan, anggaran yang digunakan dari APBD pemkot, hanya untuk dirinya saja. Sedangkan rombongan yang ikut, menggunakan anggaran pribadi dan ada yang dibiayai oleh perusahaan yang mengundang para pengrajin untuk bisa pameran di Jerman. ”Kalau anggaran untuk saya memang dari APBD, karena memang keharusannya seperti itu. Sebesar Rp 24 juta untuk saya saja, yang lain masing-masing,” tandasnya.
Rombongan kungker ke Jerman dipimpin langsung oleh Wali Kota Tasikmalaya Drs H Syarif Hidayat MSi, Ketua Kadin Kota Tasikmalaya H Wahyu Trirahmadi, Direktur RSUD H Wasisto Hidayat MKes, Kadis UMKM Perindag Drs H Tantan Rustandi, Kepala Jamsostek Cabang Priangan Timur Ade Muhadjar, perwakilan  pengrajin yang menjuarai Design Competition serta tiga orang murid SMKN 1 Kota Tasikmalaya dan guru pendamping.
Saat di Jerman, rombongan sempat berkunjung ke beberapa lokasi seperti,  GMBH Lufapak, Fischers Lager House (Handy Craft from Asia) atau agen penjualan barang-barang Asia di Jerman, Sita Waste Management (perusahaan pengelolaan limbah), Rumah Sakit Marienhause Klinikum Neuwied, Bomag Fayat Group, dan Boppard (perusahaan pembuatan alat berat). (kim)
sumber : http://www.radartasikmalaya.com/index.php?option=com_content&view=category&id=29:the-cms&layout=blog&Itemid=181
◄ Posting Baru Posting Lama ►
 

Copyright © 2012. Wulan Sary - All Rights Reserved B-Seo Versi 3 by Bamz