Kamis, 16 Juni 2011

Gagal Ekspor ke Afrika, Beralih ke Jerman

TASIKMALAYA, (PRLM).-Rencana mengembangkan pasar ekspor kerajinan dari Kota Tasikmalaya tujuan Afrika Selatan dinyatakan gagal.
Padahal pelaku usaha kerajinan bersama Pemkot Tasikmalaya telah melakukan penjajakan pasar ke negara tahun lalu.
Tidak ingin pengalaman itu terulang, sekarang dijajaki pasar baru kerajinan ke Jerman. Persiapan ekspor ke Jerman kali ini lebih serius, dengan dibuatnya perseroan terbatas (PT) gabungan usaha kecil menengah (UKM) terpilih atau unggulan. Selain itu, dilakukan kerja sama dengan lembaga serupa di Jerman yang akan
menjembatani pengiriman barang kerajinan ke salah satu di benua Eropa itu.
Wali Kota Tasikmalaya Syarif Hidayat, didampingi Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Tasikmalaya Wahyu Tri Rahmadi, Senin (13/6) memaparkan hasil kunjungan ke Jerman. Kunjungannya dilakukan, mulai tanggal 30 Mei 2011 sampai 6 Juni 2011 lalu.
Selama di Jerman rombongan yang dipimpin Wali Kota Syarif Hidayat bertemu dengan Wali Kota Koblenz, Bupati Nuewied, lalu dilangsungkan pameran kerajinan Kota Tasikmalaya. Wali Kota Tasikmalaya dan Kadin Kota Tasikmalaya juga membangun kerjasama dengan perusahaan Lufapak yang akan membantu penjualan barang ke Jerman. Selain itu, rombongan yang melibatkan pelaku usaha di Kota Tasikmalaya juga berkunjung ke pusat penjualan kerajinan di Jerman, penjajakan pengiriman pelajar ke Jerman dan lainnya.
"Langkah mengembangkan pasar ke Afrika Selatan, memang tidak membuahkan hasil. Belajar dari kasus itu, sekarang kita lebih serius mengembangkan pasar ke Jerman. Ternyata, setelah berkunjung ke Jerman peluang tersebut sangat terbuka," kata Syarif Hidayat.
Barang diminati Jerman yaitu furniture, anyaman, dan lainnya. Pada bulan Oktober 2011, para pembeli dari Jerman akan datang ke Kota Tasikmalaya untuk melihat persiapan pengiriman barang ekspornya. "Kelebihan sekarang, kita di Tasikmalaya sudah ada perusahaan yang memayungi para pelaku usaha kerajinan, lalu di Jerman ada lembaga yang membantu menjembatani, sehingga akan memperlancar pengiriman barang tersebut," ujarnya.
Ketua Kadin Kota Tasikmalaya Wahyu Tri Rahmadi mengatakan, upaya membangun pasar ke Afrika Selatan memang gagal. Upaya itu dilakukan beberapa tahun ke belakang, dengan membawa berbagai jenis produk serta pelaku usahanya,tetapi upaya ekspor banyak kendala. "Sekarang untuk ke Jerman sudah siap. Kunjungan ke Jerman beberapa waktu lalu, telah memberikan pelajaran penting untuk persiapan kita dalam proses penjualan barang ke Jerman. Dokumen-dokumen sudah kita siapkan dari sekarang, agar ke depannya lancar," katanya.
Pasar ke Jerman, kata Wahyu merupakan terobosan setelah produk kerajinan Tasikmalaya masuk ke Malaysia, Singapura dan lainnya. "Kalau penjualan ke negara tetangga sudah tidak ada masalah. Sekarang, kita mencoba ke Eropa lewat Jerman," katanya.
Pelaku usaha kerajinan Maman Mustarom mengatakan, dari hasil kunjungan ke Jerman, barang yang dimintai yaitu furtiniture, anyaman dari bambu, lidi, mendong dan lainnya. "Saya juga diminta untuk mengirim papan catur dengan anak caturnya dibuat lebih baik seperti patung dari kayu jati. Contoh yang kita bawa ke Jerman, ternyata diminati oleh pembeli disana," kata Maman. (A-97/kur)***
sumber : http://www.pikiran-rakyat.com/node/148445   -     Pikiran Rakyat Online
◄ Posting Baru Posting Lama ►
 

Copyright © 2012. Wulan Sary - All Rights Reserved B-Seo Versi 3 by Bamz